(Didedikasikan kepada Pak Samad yang tak luntur semangat)
Tak mengapa bapak
Walau juang lelahmu
Sekarang dihina,
Digelar pelbagai
Gelar nista
Oleh cicit
Keturunanmu sendiri
Yang buta tentang
Apa maksud
Apa untung
Perjuanganmu
Maafkan saja mereka
Usah terasa di hati
Mereka masih belum
Celik informasi
(atau telah diupahi)
(atau sudah dikembiri).
Tak mengapa bapak
Hati tuamu
Yang terkadang
Tersentuh syahdu
Dengan gelagat
Bodoh di hadapanmu
Pejamkan saja matamu
Usah menoleh
Gerak tari sumbang
Si pelaku
Yang khayal
Kerna dicandu
(yang hilang rasa malu)
(yang hidupnya penuh jemu).
Tak mengapa bapak
Walau dinistakan
Perjuanganmu
Diperkatik
Mahakaryamu
Dipersoal
Getar bahasamu
Ditertawa
Rencah penampilanmu
Kami tetap tahu
Kau tetap
Gedung ilmu
Sentiasa mencurah ilmu
Dalam lewat puisimu
Walau mereka termanggu
Dengan dialek bakumu itu.
Simpankan sahaja
Dendammu bapak
Kerna
Telah terserlah
Kebodohan mereka
Membontoti
Si muka pintu
Yang curang
Menjaga
Keramat bangsanya
Yang terjerit
Dibinasakan
Si hantu
Hingga tak mengenal
Asal usul perjuangan
Mereka yang lebih mendahulu.
Biarkan mereka bangga
Dengan semangat
Juang mereka
Yang bernaung dari
Si Penguasa bangsa
Hingga menggadai
Budi adab dan bahasa
Kerna
Telah lama
Mereka menggadaikan
Nadi bangsanya!
Kampung Melayu Subang
01 Sept 2013
Tiada ulasan:
Catat Ulasan